Pendahuluan
Mata pelajaran Matematika kelas 8 semester 1 merupakan gerbang penting bagi siswa untuk memahami konsep-konsep fundamental yang akan mereka gunakan di jenjang pendidikan selanjutnya. Materi yang disajikan biasanya meliputi pola bilangan, koordinat Kartesius, relasi dan fungsi, persamaan garis lurus, sistem persamaan linear dua variabel, serta teorema Pythagoras. Penguasaan materi ini tidak hanya penting untuk meraih nilai baik dalam ujian, tetapi juga untuk membangun fondasi yang kuat dalam berpikir logis dan analitis.
Artikel ini akan menyajikan contoh-contoh soal beserta pembahasannya yang mencakup materi-materi tersebut. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas tentang jenis soal yang mungkin dihadapi siswa, serta memberikan strategi penyelesaian yang efektif. Dengan latihan yang terarah dan pemahaman yang mendalam, diharapkan siswa dapat lebih percaya diri dalam menghadapi ujian semester 1.
Outline Artikel:

-
Pola Bilangan
- Pengertian Pola Bilangan
- Contoh Soal 1: Menentukan Suku Berikutnya dalam Barisan Bilangan
- Contoh Soal 2: Menentukan Rumus Suku ke-n
- Contoh Soal 3: Barisan Aritmetika dan Geometri
-
Koordinat Kartesius
- Pengertian Sistem Koordinat Kartesius
- Contoh Soal 4: Menentukan Posisi Titik
- Contoh Soal 5: Jarak Antar Titik pada Bidang Kartesius
-
Relasi dan Fungsi
- Pengertian Relasi dan Fungsi
- Contoh Soal 6: Menentukan Relasi dari Himpunan
- Contoh Soal 7: Menentukan Domain, Kodomain, dan Range Fungsi
-
Persamaan Garis Lurus
- Konsep Gradien dan Persamaan Garis Lurus
- Contoh Soal 8: Menentukan Gradien Garis
- Contoh Soal 9: Menentukan Persamaan Garis Lurus
-
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
- Pengertian SPLDV
- Metode Penyelesaian (Substitusi, Eliminasi, Gabungan)
- Contoh Soal 10: Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi
- Contoh Soal 11: Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi
- Contoh Soal 12: Soal Cerita SPLDV
-
Teorema Pythagoras
- Konsep Teorema Pythagoras
- Contoh Soal 13: Menentukan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
- Contoh Soal 14: Aplikasi Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pola Bilangan
Pola bilangan adalah susunan angka yang memiliki aturan tertentu sehingga dapat diperkirakan angka selanjutnya atau suku ke-n. Memahami pola bilangan membantu mengembangkan kemampuan berpikir sekuensial dan analitis.
Contoh Soal 1: Menentukan Suku Berikutnya dalam Barisan Bilangan
Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan bilangan berikut: 2, 5, 8, 11, …
Pembahasan:
Langkah pertama adalah mengamati selisih antara suku-suku yang berurutan:
- 5 – 2 = 3
- 8 – 5 = 3
- 11 – 8 = 3
Terlihat bahwa selisih antara setiap suku berurutan adalah konstan, yaitu 3. Ini menunjukkan bahwa barisan ini adalah barisan aritmetika dengan beda (selisih) 3.
Untuk menentukan tiga suku berikutnya, kita cukup menambahkan beda 3 pada suku terakhir:
- Suku ke-5 = 11 + 3 = 14
- Suku ke-6 = 14 + 3 = 17
- Suku ke-7 = 17 + 3 = 20
Jadi, tiga suku berikutnya adalah 14, 17, dan 20.
Contoh Soal 2: Menentukan Rumus Suku ke-n
Tentukan rumus suku ke-n untuk barisan bilangan 3, 7, 11, 15, …
Pembahasan:
Sama seperti sebelumnya, kita periksa selisih antar suku:
- 7 – 3 = 4
- 11 – 7 = 4
- 15 – 11 = 4
Barisan ini adalah barisan aritmetika dengan beda (b) = 4.
Rumus umum suku ke-n untuk barisan aritmetika adalah: $U_n = a + (n-1)b$, di mana $U_n$ adalah suku ke-n, $a$ adalah suku pertama, dan $b$ adalah beda.
Dalam kasus ini, suku pertama ($a$) = 3 dan beda ($b$) = 4.
Maka, rumus suku ke-n adalah:
$U_n = 3 + (n-1)4$
$U_n = 3 + 4n – 4$
$U_n = 4n – 1$
Untuk memastikan, mari kita uji rumus ini untuk beberapa suku awal:
- Untuk n=1: $U_1 = 4(1) – 1 = 4 – 1 = 3$ (Benar)
- Untuk n=2: $U_2 = 4(2) – 1 = 8 – 1 = 7$ (Benar)
- Untuk n=3: $U_3 = 4(3) – 1 = 12 – 1 = 11$ (Benar)
Jadi, rumus suku ke-n untuk barisan bilangan tersebut adalah $U_n = 4n – 1$.
Contoh Soal 3: Barisan Aritmetika dan Geometri
Diketahui barisan aritmetika dengan suku pertama 5 dan beda 3. Tentukan suku ke-10 dari barisan tersebut.
Pembahasan:
Ini adalah barisan aritmetika. Kita diberikan:
- Suku pertama ($a$) = 5
- Beda ($b$) = 3
- Ditanya suku ke-10 ($n=10$)
Menggunakan rumus suku ke-n barisan aritmetika: $Un = a + (n-1)b$
$U10 = 5 + (10-1)3$
$U10 = 5 + (9)3$
$U10 = 5 + 27$
$U_10 = 32$
Jadi, suku ke-10 dari barisan tersebut adalah 32.
Catatan: Jika soalnya adalah barisan geometri, rumusnya adalah $U_n = a cdot r^(n-1)$, di mana $r$ adalah rasio.
2. Koordinat Kartesius
Sistem koordinat Kartesius adalah sebuah sistem untuk menentukan posisi sebuah titik pada bidang datar dengan menggunakan dua garis bilangan yang saling tegak lurus, yaitu sumbu-x (horizontal) dan sumbu-y (vertikal). Perpotongan kedua sumbu ini disebut titik asal (0,0). Setiap titik pada bidang Kartesius dapat dinyatakan dengan sepasang bilangan (x, y), yang disebut koordinat.
Contoh Soal 4: Menentukan Posisi Titik
Perhatikan bidang Kartesius berikut. Tentukan koordinat titik A, B, C, dan D.
(Bayangkan sebuah bidang Kartesius dengan titik-titik A, B, C, D tersebar di berbagai kuadran. Misalkan A di kuadran I, B di kuadran II, C di kuadran III, dan D di kuadran IV).
Pembahasan:
Untuk menentukan koordinat sebuah titik, kita perlu melihat nilai pada sumbu-x (horizontal) dan sumbu-y (vertikal) yang sejajar dengan titik tersebut.
-
Titik A:
- Bayangkan garis vertikal dari A memotong sumbu-x di angka 3. Maka, nilai x adalah 3.
- Bayangkan garis horizontal dari A memotong sumbu-y di angka 4. Maka, nilai y adalah 4.
- Koordinat titik A adalah (3, 4).
-
Titik B:
- Bayangkan garis vertikal dari B memotong sumbu-x di angka -2. Maka, nilai x adalah -2.
- Bayangkan garis horizontal dari B memotong sumbu-y di angka 5. Maka, nilai y adalah 5.
- Koordinat titik B adalah (-2, 5).
-
Titik C:
- Bayangkan garis vertikal dari C memotong sumbu-x di angka -4. Maka, nilai x adalah -4.
- Bayangkan garis horizontal dari C memotong sumbu-y di angka -3. Maka, nilai y adalah -3.
- Koordinat titik C adalah (-4, -3).
-
Titik D:
- Bayangkan garis vertikal dari D memotong sumbu-x di angka 5. Maka, nilai x adalah 5.
- Bayangkan garis horizontal dari D memotong sumbu-y di angka -2. Maka, nilai y adalah -2.
- Koordinat titik D adalah (5, -2).
Contoh Soal 5: Jarak Antar Titik pada Bidang Kartesius
Tentukan jarak antara titik P(2, 3) dan titik Q(6, 6).
Pembahasan:
Untuk menentukan jarak antara dua titik $(x_1, y_1)$ dan $(x_2, y_2)$ pada bidang Kartesius, kita dapat menggunakan rumus jarak yang diturunkan dari Teorema Pythagoras:
$Jarak = sqrt(x_2 – x_1)^2 + (y_2 – y_1)^2$
Dalam soal ini:
- $x_1 = 2$, $y_1 = 3$
- $x_2 = 6$, $y_2 = 6$
Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
$Jarak PQ = sqrt(6 – 2)^2 + (6 – 3)^2$
$Jarak PQ = sqrt(4)^2 + (3)^2$
$Jarak PQ = sqrt16 + 9$
$Jarak PQ = sqrt25$
$Jarak PQ = 5$
Jadi, jarak antara titik P dan Q adalah 5 satuan.
3. Relasi dan Fungsi
Relasi adalah aturan yang menghubungkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Fungsi adalah jenis relasi khusus di mana setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B.
Contoh Soal 6: Menentukan Relasi dari Himpunan
Diketahui himpunan A = 1, 2, 3 dan himpunan B = 2, 4, 6. Buatlah relasi "setengah dari" dari A ke B. Sajikan dalam bentuk pasangan berurutan.
Pembahasan:
Relasi "setengah dari" berarti elemen di himpunan A adalah setengah dari elemen di himpunan B, atau sebaliknya, elemen di himpunan B adalah dua kali elemen di himpunan A. Kita akan mencari pasangan di mana elemen A = (1/2) * elemen B.
Mari kita cek setiap elemen di A:
-
Apakah 1 adalah setengah dari 2? Ya, karena $1 = frac12 times 2$. Jadi, pasangan berurutannya adalah (1, 2).
-
Apakah 1 adalah setengah dari 4? Tidak.
-
Apakah 1 adalah setengah dari 6? Tidak.
-
Apakah 2 adalah setengah dari 2? Tidak.
-
Apakah 2 adalah setengah dari 4? Ya, karena $2 = frac12 times 4$. Jadi, pasangan berurutannya adalah (2, 4).
-
Apakah 2 adalah setengah dari 6? Tidak.
-
Apakah 3 adalah setengah dari 2? Tidak.
-
Apakah 3 adalah setengah dari 4? Tidak.
-
Apakah 3 adalah setengah dari 6? Ya, karena $3 = frac12 times 6$. Jadi, pasangan berurutannya adalah (3, 6).
Jadi, relasi "setengah dari" dari A ke B dalam bentuk pasangan berurutan adalah (1, 2), (2, 4), (3, 6).
Contoh Soal 7: Menentukan Domain, Kodomain, dan Range Fungsi
Diketahui fungsi $f(x) = 2x + 1$ dengan domain $D_f = 1, 2, 3$. Tentukan kodomain dan range dari fungsi tersebut.
Pembahasan:
-
Domain ($D_f$): Himpunan semua input yang mungkin untuk fungsi. Dalam soal ini, domain sudah diberikan, yaitu $D_f = 1, 2, 3$.
-
Kodomain: Himpunan semua output yang mungkin dari fungsi, tetapi tidak harus semua output tersebut dihasilkan oleh fungsi. Dalam konteks soal-soal kelas 8, kodomain seringkali diasumsikan sebagai himpunan bilangan real, atau jika tidak disebutkan, kita bisa menganggapnya sebagai himpunan yang cukup luas yang mencakup semua hasil yang mungkin. Namun, jika tidak ada spesifikasi lain, kita bisa menganggapnya sebagai himpunan bilangan asli atau bilangan bulat yang relevan jika inputnya bilangan asli/bulat. Untuk soal ini, mari kita asumsikan kodomainnya adalah himpunan bilangan asli, karena hasil perhitungan akan menghasilkan bilangan asli. $Kodomain = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …$
-
Range ($R_f$): Himpunan semua output yang benar-benar dihasilkan oleh fungsi ketika domain diterapkan. Kita perlu menghitung nilai fungsi untuk setiap anggota domain:
- Untuk $x=1$: $f(1) = 2(1) + 1 = 2 + 1 = 3$.
- Untuk $x=2$: $f(2) = 2(2) + 1 = 4 + 1 = 5$.
- Untuk $x=3$: $f(3) = 2(3) + 1 = 6 + 1 = 7$.
Jadi, range dari fungsi $f(x)$ adalah $R_f = 3, 5, 7$.
4. Persamaan Garis Lurus
Persamaan garis lurus adalah persamaan yang jika digambarkan pada bidang Kartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Konsep penting dalam garis lurus adalah gradien (kemiringan) dan titik potong sumbu.
Contoh Soal 8: Menentukan Gradien Garis
Tentukan gradien dari garis yang melalui titik A(1, 2) dan B(3, 8).
Pembahasan:
Gradien ($m$) dari sebuah garis yang melalui dua titik $(x_1, y_1)$ dan $(x_2, y_2)$ dihitung dengan rumus:
$m = fracy_2 – y_1x_2 – x_1$
Dalam soal ini:
- $x_1 = 1$, $y_1 = 2$
- $x_2 = 3$, $y_2 = 8$
Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus gradien:
$m = frac8 – 23 – 1$
$m = frac62$
$m = 3$
Jadi, gradien garis yang melalui titik A dan B adalah 3.
Contoh Soal 9: Menentukan Persamaan Garis Lurus
Tentukan persamaan garis yang memiliki gradien 2 dan melalui titik (3, 4).
Pembahasan:
Kita dapat menggunakan bentuk umum persamaan garis lurus: $y – y_1 = m(x – x_1)$, di mana $m$ adalah gradien dan $(x_1, y_1)$ adalah salah satu titik yang dilalui garis.
Dalam soal ini:
- Gradien ($m$) = 2
- Titik yang dilalui $(x_1, y_1) = (3, 4)$
Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
$y – 4 = 2(x – 3)$
$y – 4 = 2x – 6$
Untuk mendapatkan bentuk persamaan garis yang umum ($y = mx + c$ atau $Ax + By + C = 0$), kita susun ulang persamaan tersebut:
$y = 2x – 6 + 4$
$y = 2x – 2$
Atau dalam bentuk $Ax + By + C = 0$:
$2x – y – 2 = 0$
Jadi, persamaan garis tersebut adalah $y = 2x – 2$ atau $2x – y – 2 = 0$.
5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
SPLDV adalah sistem yang terdiri dari dua persamaan linear dengan dua variabel yang saling terkait. Penyelesaian SPLDV adalah pasangan nilai variabel yang memenuhi kedua persamaan tersebut secara bersamaan.
Contoh Soal 10: Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan metode substitusi:
1) $x + y = 7$
2) $2x – y = 5$
Pembahasan:
Metode substitusi melibatkan mengganti salah satu variabel dalam satu persamaan dengan ekspresi dari variabel yang sama dari persamaan lain.
-
Dari persamaan (1), kita bisa mengekspresikan $x$ dalam bentuk $y$:
$x = 7 – y$ -
Sekarang, substitusikan ekspresi $x$ ini ke dalam persamaan (2):
$2(7 – y) – y = 5$
$14 – 2y – y = 5$
$14 – 3y = 5$
$-3y = 5 – 14$
$-3y = -9$
$y = frac-9-3$
$y = 3$ -
Setelah mendapatkan nilai $y$, substitusikan kembali nilai $y$ ini ke dalam salah satu persamaan awal (misalnya persamaan 1) untuk mencari nilai $x$:
$x + y = 7$
$x + 3 = 7$
$x = 7 – 3$
$x = 4$
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah $(x, y) = (4, 3)$.
Contoh Soal 11: Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan metode eliminasi:
1) $3x + 2y = 10$
2) $x – 2y = 2$
Pembahasan:
Metode eliminasi melibatkan mengalikan persamaan (jika perlu) dengan suatu bilangan agar koefisien salah satu variabel sama (atau berlawanan), lalu menjumlahkan atau mengurangkan kedua persamaan untuk menghilangkan variabel tersebut.
Perhatikan kedua persamaan:
1) $3x + 2y = 10$
2) $x – 2y = 2$
Koefisien variabel $y$ sudah berlawanan (yaitu $+2y$ dan $-2y$). Kita bisa menjumlahkan kedua persamaan ini untuk mengeliminasi $y$:
$(3x + 2y) + (x – 2y) = 10 + 2$
$3x + x + 2y – 2y = 12$
$4x = 12$
$x = frac124$
$x = 3$
Setelah mendapatkan nilai $x$, substitusikan kembali nilai $x$ ini ke dalam salah satu persamaan awal (misalnya persamaan 2) untuk mencari nilai $y$:
$x – 2y = 2$
$3 – 2y = 2$
$-2y = 2 – 3$
$-2y = -1$
$y = frac-1-2$
$y = frac12$
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah $(x, y) = (3, frac12)$.
Contoh Soal 12: Soal Cerita SPLDV
Harga 2 kg apel dan 3 kg jeruk adalah Rp51.000,00. Sementara itu, harga 3 kg apel dan 2 kg jeruk adalah Rp59.000,00. Berapakah harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk?
Pembahasan:
Misalkan harga 1 kg apel adalah $a$ rupiah dan harga 1 kg jeruk adalah $j$ rupiah.
Dari informasi soal, kita dapat membentuk dua persamaan linear:
1) $2a + 3j = 51.000$
2) $3a + 2j = 59.000$
Kita dapat menyelesaikan sistem persamaan ini menggunakan metode eliminasi atau substitusi. Mari gunakan metode eliminasi.
Untuk mengeliminasi $a$, kita bisa mengalikan persamaan (1) dengan 3 dan persamaan (2) dengan 2, sehingga koefisien $a$ menjadi sama-sama 6:
Kalikan (1) dengan 3: $3 times (2a + 3j = 51.000) implies 6a + 9j = 153.000$ (Pers. 3)
Kalikan (2) dengan 2: $2 times (3a + 2j = 59.000) implies 6a + 4j = 118.000$ (Pers. 4)
Sekarang, kurangkan Pers. 4 dari Pers. 3 untuk mengeliminasi $a$:
$(6a + 9j) – (6a + 4j) = 153.000 – 118.000$
$6a – 6a + 9j – 4j = 35.000$
$5j = 35.000$
$j = frac35.0005$
$j = 7.000$
Jadi, harga 1 kg jeruk adalah Rp7.000,00.
Sekarang, substitusikan nilai $j$ ke salah satu persamaan awal (misalnya Pers. 1) untuk mencari nilai $a$:
$2a + 3j = 51.000$
$2a + 3(7.000) = 51.000$
$2a + 21.000 = 51.000$
$2a = 51.000 – 21.000$
$2a = 30.000$
$a = frac30.0002$
$a = 15.000$
Jadi, harga 1 kg apel adalah Rp15.000,00.
Pertanyaan yang diajukan adalah harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk, yaitu $a + j$.
$a + j = 15.000 + 7.000 = 22.000$
Jadi, harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk adalah Rp22.000,00.
6. Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras berlaku untuk segitiga siku-siku. Teorema ini menyatakan bahwa kuadrat panjang sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi lainnya (sisi siku-siku). Secara matematis, jika $a$ dan $b$ adalah panjang sisi siku-siku dan $c$ adalah panjang sisi miring, maka berlaku: $a^2 + b^2 = c^2$.
Contoh Soal 13: Menentukan Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-siku 8 cm dan 15 cm. Tentukan panjang sisi miringnya.
Pembahasan:
Diketahui:
- Sisi siku-siku $a = 8$ cm
- Sisi siku-siku $b = 15$ cm
- Ditanya sisi miring $c$.
Menggunakan Teorema Pythagoras: $a^2 + b^2 = c^2$
$8^2 + 15^2 = c^2$
$64 + 225 = c^2$
$289 = c^2$
Untuk mencari $c$, kita ambil akar kuadrat dari 289:
$c = sqrt289$
$c = 17$
Jadi, panjang sisi miring segitiga tersebut adalah 17 cm.
Contoh Soal 14: Aplikasi Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebuah tangga sepanjang 5 meter disandarkan pada dinding sebuah rumah. Jarak ujung bawah tangga ke dinding adalah 3 meter. Berapakah tinggi ujung atas tangga menyentuh dinding?
Pembahasan:
Situasi ini dapat digambarkan sebagai segitiga siku-siku, di mana:
- Panjang tangga adalah sisi miring ($c = 5$ meter).
- Jarak ujung bawah tangga ke dinding adalah salah satu sisi siku-siku ($a = 3$ meter).
- Tinggi ujung atas tangga menyentuh dinding adalah sisi siku-siku lainnya yang ingin kita cari ($b$).
Menggunakan Teorema Pythagoras: $a^2 + b^2 = c^2$
$3^2 + b^2 = 5^2$
$9 + b^2 = 25$
$b^2 = 25 – 9$
$b^2 = 16$
Untuk mencari $b$, ambil akar kuadrat dari 16:
$b = sqrt16$
$b = 4$
Jadi, tinggi ujung atas tangga menyentuh dinding adalah 4 meter.
Penutup
Mempelajari dan berlatih soal-soal seperti yang telah dibahas di atas merupakan kunci keberhasilan dalam menguasai materi Matematika kelas 8 semester 1. Setiap topik memiliki konsep dasar yang perlu dipahami dengan baik, diikuti dengan latihan soal yang beragam, mulai dari soal rutin hingga soal aplikasi. Dengan konsistensi dalam belajar dan latihan, siswa diharapkan dapat membangun pemahaman yang kuat dan kepercayaan diri dalam menghadapi berbagai tantangan akademik.
Artikel ini hanyalah sebagian kecil dari materi yang ada. Sangat disarankan bagi siswa untuk terus mencari sumber belajar tambahan, bertanya kepada guru, dan berdiskusi dengan teman untuk memperdalam pemahaman. Selamat belajar dan semoga sukses!






Leave a Reply